Output Program Pelatihan DPMPTSP dan Naker Sumenep Maksimal

SUMENEP, pekaaksara.com – Program pelatihan yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Ketenagakerjaan (Naker) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berjalan maksimal. Outputnya dikatakan benar-benar dirasakan masyarakat.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Ketenagakerjaan (Naker)  Sumenep Abd. Rahman Riadi mengatakan, pelatihan berdasarkan kompetensi itu ada 5 unsur. Pertama  Desain grafis, Tehnik informatika, Multimedia, Tata boga dan Dunia Perbengkelan.

Untuk desain grafis dan Informatika sudah dilaksanakan dengan maksimal di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto, sejak 16 Juni 2023.

Hasilnya, kata Abd. Rahman, sangat dirasakan oleh masyarakat yang mengikuti program tersebut. Setelah mendapat pelatihan, 16 peserta dari semua unsur itu kemudian dilakuan uji kompetensi, dan diberikan sertifikat keahlian oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Alhamdulillah, peserta itu lulus setelah diuji kompetansi itu. Artinya, dengan pelatihan ini mampu memberikan ruang aktualisasi kepada masyarakat dalam membentuk kecakapan,” katanya, Kamis (28/09/2023).

Lima unsur tersebut apalagi yang berkaitan dengan era globalisasi menjadi fokus pelatihan karena banyak perusahaan yang membutuhkan skil sehingga sertifikasi yang didapatkan itu terserap oleh pasar kerja yang ada.

Saat dirinya melakukan kunjungan, peserta sudah mampu menampilkan hasil karya yang bagus seperti sablon kaos dan desain lainnya serta bisa bersaing dengan pasaran lainnya.

Pemkab Sumenep menyatakan siap bila ada alumni pelatihan yang berkeinginan untuk meningkatkan usahanya dengan membutuhkan permodalan. Sebab, sudah bekerjasama dengan Bank BPRS Bhakti Sumekar untuk memberikan pembiayaan modal usaha dengan bunga yang cukup ringan.

“Kita juga siap memfasilitasi perizinannya melalui OSS,” ujarnya.

Total keseluruhan peserta pelatihan dari lima unsur tersebut sekitar 150 orang, baik daratan mau pun di kepulauan. Masing-masing unsur dilakukan pelatihan selama 30 hari.